Selamat datang di Yayasan Pendidikan TK/SD Xaverius 1 Jambi. Media ini sebagai media informasi, komunikasi dan pembelajaran.

Jumat, 11 September 2015

Misdinar. Yes or No?


Misdinar. Yes or No?

Suatu hari, seorang misdinar sebut saja namanya Toto, menelepon romo untuk meminta doa bagi anjingnya yang sakit. Maka romo tersebut datang dan mendoakan anjing tersebut. Romo pun mulai mendoakan anjing yang sakit tersebut. “ Anjing kalau mau sembuh, ya sembuhlah. Kalau mau mati, matilah” begitulah doa sang romo. Dan sungguh ajaib bahwa anjing tersebut kembali sehat. 

Beberapa hari kemudian sang romo sakit dan terbaring di rumah sakit. Toto mengajak teman-teman misdinar lainnya untuk mengunjungi romo yang sedang terbaring sakit. Sebelum pulang, mereka berdoa bagi kesembuhan sang romo dan Toto mendoakan romonya. “Romo kalau mau sembuh, sembuhlah. Kalau mau mati, matilah”


Begitulah cerita singkat Rm. Antonius Yuswito, SCJ mengawali kotbahnya dalam membuka rekoleksi bagi para calon misdinar yang diadakan pada hari Sabtu, 21 April 2015 yang lalu. Rekoleksi ini dimulai pukul 8.00 padi dan diikuti 35 orang calon misdinar yang telah mengikuti masa persiapan selama kurang lebih 7 bulan. Mereka akan mempersiapkan diri untuk  dilantik dalam misa ke-2 pada hari Minggu, 22 Maret 2015 di Gereja Katolik St. Teresia Jambi.

Setelah mengikuti misa, para calon misdinar diajak merenungkan kembali ‘mengapa mereka rela dan mau bergabung dalam kelompok misdinar?’ Sebuah permenungan dan pemurnian tujuan anak tentang motivasi mereka mengikuti kegiatan tersebut. Ada yang menjawab karena terpaksa, diajak teman, ingin tahu saja, sudah cita-cita ingin menjadi misdinar. Namun, setelah mengikuti masa persiapan yang kurang lebih 6 bulan, tujuan yang asal-asalan tersebut menjadi jelas dan memperkuat niat yang sudah ada yakni melayani Tuhan dengan lebih dekat.


Setelah pemurnian tujuan, para calon misdinar ini diajak berlatih bagaimana bersikap ketika bertugas sebagai misdinar pada saat misa. Merenungkan doa dan janji yang akan mereka sampaikan pada saat misa serta mendengar kisah inspiratif St. Tarsisius pelindung misdinar. Selain diisi dengan materi, para calon misdinar ini juga diajak bermain dalam gerak dan lagu yang menyemangati niat mereka untuk dilantik menjadi misdinar.