Selamat datang di Yayasan Pendidikan TK/SD Xaverius 1 Jambi. Media ini sebagai media informasi, komunikasi dan pembelajaran.

Senin, 04 September 2017

From Backpacker with Love

Berhubung ini pengalaman pertamaku ke luar negeri dan langsung backpacker pula, jadi harus wajib ditulis gengs.
Awalnya sih iseng ajak teman aku Cynthia untuk ngetrip le luar negeri dan dia mau aja. Jadilah kami pilih destinasi yang agak rame, Thailand dan mulai mencari-cari kemana harus pergi, harga tiket, hotel, rute puang dan pergi trus cari tanggal.
Kita rencanakan sudah dari bulan Mei jadi lumayan panjang waktunya untuk nyicil pengeluaran seperti tiket pp dan hotel. So, here we go.




Day 1
Kita pilih tanggal 29 Juni 2017 karena mumpung tiket murah ke Batam setelah lebaran. Maklum kita ambil rute Jambi-Batam-Singapore-Bangkok  (gile anak gadis. Sadis!) Kita berdua ambil pesawat pagi supaya bisa ambil pesawat sore ke Bnagkok. Kami tiba di Batam cukup on time dan melanjutkan perjalan via ferry menuju Singapore. Ternyatah, tiket kita masih lama jam 13.30 cuy. Eh, ada yang lucu waktu lewati imigrasi begitu lihat paspor yang masih perawan. “Ini mau ke Bangkok aja, kan?” kata Si Bapak L** (sengaja saya samarin namanya karena gak tau siapa namanya). “Iya, Pak. Mau liburan doang.” Pamer akunya cuy. “Gak ada rencana ke Arab, kan?” si Bapak lanjuti. Atduh! “Gak ada, pak. Gak ada duit.” Dan akhirnya saya lolos sodarah.


Teman backpaker ane, gengs

Sempat foto ala Bu Susi, Mentri Kelautan kita.
#bukanmentrisusi
Di ruang tunggu, naga di perut udah lapar. Jadi kita putuskan beli 2 tahu isi dan nasi gemuk dnegan harga Rp 36.000. Harga termahal sepanjang masa yang akhirnya tahu 1 potong seorang cukup mengenyangkan. Mengisi waktu menunggu kami berfoto ala Bu Susi, Mentri Kelautan kita yang kece badai. Kebetulan lagi heboh foto beliau tidur di bandara karena habis menghadiri pertemuan tingkat dunia. Dan akhirnya, kita pun wartakan fotonya di Instagram dengan judul ‘Bukan Mentri Susu’ dengan banyak hastag.
Bosan menunggu kita akhirnya mendekati sang penjaga loket tiket minta supaya jam keberangkatan dimajukan. Akhirnya dia mau tapi setelah deal harga tambahan Rp 50.000/orang . Akh, sudahlah. Gak mau komen masalah ini dan akhirnya kita berangkat. Tak lupa kita pamer ke teman via video call nya si whattsap. Haghaghag.
Sampai singapore sekitar jam 12 siang dan kita mulai cari-cari arah menuju MRT. Akhirnya, setelah tanya-tanya ketemulah si MRT tai kita tidka tau harus bagaimana. This is the first time guys. Malu sebenarnya. Karena bingung mau tanya siapa, akhirnya kita pura-pura berdiri di samping mesin tiket dan memperhatikan orang yang membeli tiket. Wah, mereka dah punya kartu, nah bagaimana kita? Akhirnya kami tanya petugasnya dan disuruh bolak balik mesin atm dan pusat informasi. Gile! Sambil geret tas koper. Akhirnya, ada bapak tua yang membantu. Luar biasa! Tengkayu bapak. Kalau diingat lagi prosesnya, rasanya malu. Xixixixi




Setelah tarik sana sini dan tanya sana sini, akhirnya kami sampai di Changi Airport dan kami bingung lagi mencari terminal 3 karena harus naik sky train kembali. Fiuh!!! Capek dueh. Setelah segala kerepotan, akhirnya bisa check ini tapi di stop si Bapak yang gak ramah karena tiket kami no bagasinya jadi harus beli bagasi gengs. Dan waktunya makan siang yang telat dengan nasi gemuk Indonesia yang cukup menolong. Changi cukup ramah karena menyediakan air minum dan lumayanlah.
Penerbangan kami ternyata masih lama. Maka kami bersantai di luar ruang tunggu sambil duduk santai. Sampai akhirnya bisa masuk ruang tunggu dan botol air minum yang sudah terisi penuh harus ditinggal karena tidak boleh masuk pesawat. Yah! Puasa minum.
Pukul 21.30, kami sampai di Bangkok. Di imigrasi hal tak terduga kami alami yaitu ketemu teman senegara tapi beda pulau. Yey! Sayang, rute kita beda jadi gak bisa share cost taksinya. Kami pun menuju Khaosan Road dengan suka cita dan lelah.


salah satu sudut Khaosan Road yang ramai.

Tiba di Khaosan Road agak sedikit kaget karena ternyata mirip Legian di Bali. Banyak pub, toko dan ramai sekali dengan turis. Setelah kita mondar-mandir, akhirnya ketemu juga hostel kita, Vibe Khaosan dibelakang Kawin Guest House. Setelah check ini, kami putuskan keluar lagi karena penasaran disepanjang jalan kelihatan makanan yang menggiurkan. Yupz! Babi panggang, sosis panggang, Pathaya mienya orang Thailand, buah segar dan cukup mengusik mata dan akhirnya beli. Sayangnya agak sedikit sulit untuk teman-teman Muslim cari makanan sekitar daerah itu.

Hari pertama, luar biasa menyenangkan dan akhirnya rebah. Ups! Kasurnya agak keras but it’s ok lah. Ngantuk cuy.

to be continued...


Propertis hostel

1 komentar:

  1. yang butuh konsultasi soal tempat wisata atau hotel, bolehlah kontak saya

    BalasHapus