Berhubung ini pengalaman pertamaku ke luar negeri dan
langsung backpacker pula, jadi harus wajib ditulis gengs.
Awalnya sih iseng ajak teman aku Cynthia untuk ngetrip le
luar negeri dan dia mau aja. Jadilah kami pilih destinasi yang agak rame,
Thailand dan mulai mencari-cari kemana harus pergi, harga tiket, hotel, rute
puang dan pergi trus cari tanggal.
Kita rencanakan sudah dari bulan Mei jadi lumayan panjang
waktunya untuk nyicil pengeluaran seperti tiket pp dan hotel. So, here we go.
Day 1
Kita pilih tanggal 29 Juni 2017 karena mumpung tiket murah
ke Batam setelah lebaran. Maklum kita ambil rute
Jambi-Batam-Singapore-Bangkok (gile anak
gadis. Sadis!) Kita berdua ambil pesawat pagi supaya bisa ambil pesawat sore ke
Bnagkok. Kami tiba di Batam cukup on time dan melanjutkan perjalan via ferry
menuju Singapore. Ternyatah, tiket kita masih lama jam 13.30 cuy. Eh, ada yang
lucu waktu lewati imigrasi begitu lihat paspor yang masih perawan. “Ini mau ke
Bangkok aja, kan?” kata Si Bapak L** (sengaja saya samarin namanya karena gak
tau siapa namanya). “Iya, Pak. Mau liburan doang.” Pamer akunya cuy. “Gak ada
rencana ke Arab, kan?” si Bapak lanjuti. Atduh! “Gak ada, pak. Gak ada duit.”
Dan akhirnya saya lolos sodarah.
Teman backpaker ane, gengs |
Sempat foto ala Bu Susi, Mentri Kelautan kita. #bukanmentrisusi |
Di ruang tunggu, naga di perut udah lapar. Jadi kita
putuskan beli 2 tahu isi dan nasi gemuk dnegan harga Rp 36.000. Harga termahal
sepanjang masa yang akhirnya tahu 1 potong seorang cukup mengenyangkan. Mengisi
waktu menunggu kami berfoto ala Bu Susi, Mentri Kelautan kita yang kece badai.
Kebetulan lagi heboh foto beliau tidur di bandara karena habis menghadiri
pertemuan tingkat dunia. Dan akhirnya, kita pun wartakan fotonya di Instagram
dengan judul ‘Bukan Mentri Susu’ dengan banyak hastag.
Bosan menunggu kita akhirnya mendekati sang penjaga loket
tiket minta supaya jam keberangkatan dimajukan. Akhirnya dia mau tapi setelah
deal harga tambahan Rp 50.000/orang . Akh, sudahlah. Gak mau komen masalah ini
dan akhirnya kita berangkat. Tak lupa kita pamer ke teman via video call nya si
whattsap. Haghaghag.
Sampai singapore sekitar jam 12 siang dan kita mulai
cari-cari arah menuju MRT. Akhirnya, setelah tanya-tanya ketemulah si MRT tai
kita tidka tau harus bagaimana. This is the first time guys. Malu sebenarnya.
Karena bingung mau tanya siapa, akhirnya kita pura-pura berdiri di samping
mesin tiket dan memperhatikan orang yang membeli tiket. Wah, mereka dah punya
kartu, nah bagaimana kita? Akhirnya kami tanya petugasnya dan disuruh bolak
balik mesin atm dan pusat informasi. Gile! Sambil geret tas koper. Akhirnya, ada
bapak tua yang membantu. Luar biasa! Tengkayu bapak. Kalau diingat lagi
prosesnya, rasanya malu. Xixixixi
Setelah tarik sana sini dan tanya sana sini, akhirnya kami
sampai di Changi Airport dan kami bingung lagi mencari terminal 3 karena harus
naik sky train kembali. Fiuh!!! Capek dueh. Setelah segala kerepotan, akhirnya
bisa check ini tapi di stop si Bapak yang gak ramah karena tiket kami no
bagasinya jadi harus beli bagasi gengs. Dan waktunya makan siang yang telat
dengan nasi gemuk Indonesia yang cukup menolong. Changi cukup ramah karena
menyediakan air minum dan lumayanlah.
Penerbangan kami ternyata masih lama. Maka kami bersantai di
luar ruang tunggu sambil duduk santai. Sampai akhirnya bisa masuk ruang tunggu
dan botol air minum yang sudah terisi penuh harus ditinggal karena tidak boleh
masuk pesawat. Yah! Puasa minum.
Pukul 21.30, kami sampai di Bangkok. Di imigrasi hal tak
terduga kami alami yaitu ketemu teman senegara tapi beda pulau. Yey! Sayang,
rute kita beda jadi gak bisa share cost taksinya. Kami pun menuju Khaosan Road
dengan suka cita dan lelah.
salah satu sudut Khaosan Road yang ramai. |
Tiba di Khaosan Road agak sedikit kaget karena ternyata
mirip Legian di Bali. Banyak pub, toko dan ramai sekali dengan turis. Setelah
kita mondar-mandir, akhirnya ketemu juga hostel kita, Vibe Khaosan dibelakang
Kawin Guest House. Setelah check ini, kami putuskan keluar lagi karena
penasaran disepanjang jalan kelihatan makanan yang menggiurkan. Yupz! Babi
panggang, sosis panggang, Pathaya mienya orang Thailand, buah segar dan cukup
mengusik mata dan akhirnya beli. Sayangnya agak sedikit sulit untuk teman-teman
Muslim cari makanan sekitar daerah itu.
Hari pertama, luar biasa menyenangkan dan akhirnya rebah.
Ups! Kasurnya agak keras but it’s ok lah. Ngantuk cuy.
to be continued...
Propertis hostel |
yang butuh konsultasi soal tempat wisata atau hotel, bolehlah kontak saya
BalasHapus